Aceh Film Festival 2025: Stratagem di Negeri Tanpa Bioskop
Aceh Film Festival 2025 hadir di Aceh tanpa bioskop, usung tema Stratagem dengan 3.000+ film dari 120 negara dan program Gampong Film.
Aceh Film Festival 2025 hadir di Aceh tanpa bioskop, usung tema Stratagem dengan 3.000+ film dari 120 negara dan program Gampong Film.
Kisah dua meja di Aceh: meja rapat dengan dana triliunan dan meja belajar siswa yang menanti realisasi janji pendidikan.
Seniman Aceh lebih peka pada rapai, bahasa, dan adab sehari-hari ketimbang hiruk-pikuk isu nasional—sebuah potret kepekaan yang berbeda.
Bahasa Aceh makin hilang karena acara resmi lebih bangga pakai nama Inggris. Identitas budaya pun perlahan ditinggalkan.
Ada orang merayakan keberhasilan. Ada juga yang merayakan supaya orang lupa kegagalannya.
Zulkirbi bangkitkan kembali teater JEEEH!?, mengajak penonton merenungi kondisi Indonesia lewat panggung yang jujur, kolaboratif, dan membumi.
Pertunjukan “Bohku” menghadirkan Din Saja, musik akustik, dan pembacaan puisi interaktif di warung kopi, dalam suasana hangat dan intim.
Ya begitulah Joe, masih banyak seniman Aceh yang malu-malu omongin masalah kontrak.
Aku lihat abang tampil di PKA malam Sabtu lalu. Oh kamu [...]
Di Aceh ada banyak lembaga yang mengurusi masalah seni, adat dan budaya. Untuk organisasi semacam ini, mana yang lebih baik: punya ketua yang berperan sebagai pemimpin atau ketua yang berperan sebagai manajer?