31 Tahun Sekolah Musik Moritza Banda Aceh
Hari ini 31 tahun sudah Sekolah Musik Moritza melayani pendidikan musik untuk dewasa, remaja dan anak-anak di Banda Aceh.
Hari ini 31 tahun sudah Sekolah Musik Moritza melayani pendidikan musik untuk dewasa, remaja dan anak-anak di Banda Aceh.
Memakai bahasa Aceh untuk perihal agama diluar Islam adalah penghinaan. Penghinaan budaya paling keji adalah penghinaan bahasa.
Sekarang semua pelaku ekonomi kreatif menanti ketegasan pemerintah Aceh untuk segera membuat aturan main yang memuaskan bagi semua pihak.
“Saya terdorong menulisnya saat menyadari perang itu tidak baik, persis pepatah Melayu, menang jadi arang kalah jadi abu,” sambung laki-laki yang bergabung dengan GAM diusia 20 ditahun 1999.
Penerbitan rekaman ini bertujuan meningkatkan kecintaan para milenial pada kesenian tradisional Aceh melalui musik.
Sayangnya, tidak ada penampilan live dari band ini pada malam itu. Padahal sesi ini paling ditunggu pengunjung. Sebagai gantinya Apache 13 memutar beberapa video clip dari album terbarunya.
Kini usai damai datang mereka malah hanya bisa melarang tanpa mau memikirkan solusi agar aksi seni anak negeri tetap dihargai.
Maka jadi lucu ketika 'sang tombak' (RSIA) melukai rakyat, ramai-ramai orang hanya menyalahkan dan menghujat sang tombak itu sendiri dan melupakan si pelemparnya, pemerintah Aceh.
Seandai saja pada hari itu Dekan FKIP mau menelpon langsung BAN-PT, cerita ini akan berakhir happy ending..
Apabila anak Aceh menguasai 10 bahasa di dunia, mungkin ia akan menjadi duta besar saat dewasa. Tapi menguasai 10 bahasa etnis Aceh, mereka mau jadi apa kira-kira ya?