Apache 13 Ingin Mempertahankan Nuansa yang Sama di Album Baru ‘Utang Jeulame’

Lima pemuda yang menjadi personil grup musik Apache 13 ini muncul sekitar jam setengah sepuluh malam di lokasi acara. Nazar, Ikram, Amek, Nawan, dan Dhapu baru tiba dari Pidie Jaya. Sore hari tadi mereka baru saja mentas di lapangan bola kaki Meureudu. Malam itu, 30 September 2017, Apache 13 menggelar soft launch untuk album kedua mereka yang diberi judul ‘Utang Jeulamee’.

Walaupun pengunjung tidak begitu ramai, namun acara yang digelar di pekarangan sebuah kafe di kawasan Lampriet, Banda Aceh itu terlihat penuh. Puluhan anak perempuan dan laki-laki berusia duapuluhan tampak santai menunggu dimulainya acara.

Sayangnya, tidak ada penampilan live dari band ini pada malam itu. Padahal sesi ini paling ditunggu pengunjung. Sebagai gantinya Apache 13 memutar beberapa video clip dari album terbarunya. Album ini akan dijual dalam bentuk video CD mulai besok.

UTANG JEULAMEE

Utang Jeulamee adalah video pertama yang diputar, lagunya bercerita tentang seorang yang ingkar membayar hutang. Syair lagu ini mengalir lugas apa adanya, tanpa banyak perumpamaan. Dalam sekali dengar, penonton cepat menangkap maknanya.

“Lagu Utang Jeulamee ditulis oleh gitaris kami, Amek,” kata Nazar sesaat setelah lagu usai diputar. Walaupun Nazar menyanyikan lagu tersebut dalam gaya sedih, tapi uniknya, videonya digarap secara kocak. Beberapa video lain pun diputar berturut-turut setelah diselingi tanya jawab dengan pengunjung.

Menurut Roby Novrian, produser Apache 13, model yang muncul dalam video-video tersebut adalah hasil audisi yang mereka lakukan pada bulan Agustus lalu.

“Bukan hanya dari Banda Aceh, namun model dari luar kota juga terlibat seperti dari Bireuen dan Sigli,” tambah dia.

NUANSA SAMA

Tampaknya Apache 13 semakin serius dalam menggarap video dan syair.

“Video yang mereka tayangkan tadi sedap ditonton, syair-syairnya pun mengena. Hanya saja lagu-lagu baru mereka gayanya mirip-mirip dengan album pertama,” ujar Saiful, salah seorang fans setia mereka yang datang pada malam itu.

Hal ini tidak dibantah oleh Akmal M. Roem, manajer yang sekaligus bertindak sebagai music director pada album kedua ini.

“Secara nuansa memang album Utang Jeulamee sama dengan album sebelumnya, tapi secara teknis kami merasa kualitas audio di album ini lebih baik,” jelas Akmal.

“Keinginan untuk bermain secara full band memang ada, tapi kalau bisa bertahan (dalam format) seperti ini mengapa harus kita ubah,” lanjut Akmal.

Akmal M. Roem
Akmal M. RoemManajer Apache 13
Utang Jeulamee Cover hikayataceh.com photo
BACA JUGA:  Bukan Masalah Ijazah Tapi Dekan-nya Yang Bermasalah!